A. Atom, Struktur, dan Penyusunnya
- Setiap benda tersusun atas atom-atom, dan setiap atom tersusun atas INTI ATOM yang bermuatan POSITIF dan dikelilingi oleh ELEKTRON yang bermuatan listrik NEGATIF pada lintasan tertentu.
- INTI ATOM tersusun atas PROTON yang bermuatan listrik positif dan NEUTRON yang bermuatan listrik netral.
- Atom pada mulanya bersifat netral, tetapi jika mendapatkan pengaruh dari luar dapat menjadi ion negatif dan ion positif.

B. Muatan Listrik
- Muatan listrik terbagi dua, yaitu muatan listrik positif (proton) dan muatan listrik negatif (elektron).
- Jika dua muatan listrik, baik yang berbeda ataupun yang sejenis muatannya maka akan menghasilkan gaya listrik.
- Satuan muatan listrik (Q) adalah coulomb (C). Muatan proton bernilai +1,6 x 10-19 C dan muatan elektron bernilai -1,6 x 10-19 C.
- Suatu benda yang tidak bermuatan (netral) dapat menjadi bermuatan listrik apabila saling digosokkan dengan benda lain.
Contoh:
- Plastik jika digosokkan pada kain wol maka plastik akan bermuatan negatif (-)
- Sisir yang digosokkan pada rambut akan bermuatan negatif (-)
- Kaca jika digosokkan dengan kain sutra maka akan bermuatan positif (+)
- Alat yang digunakan untuk mengetahui suatu benda bermuatan listrik atau tidak adalah elektroskop.
C. Gaya Listrik
- Interaksi antara muatan listrik dapat mengakibatkan dua hal, antara lain:
- Gaya tarik-menarik, yaitu jika interaksi terjadi antara dua muatan yang berlainan jenis (positif dan negatif).

- Gaya tolak-menolak, yaitu jika interaksi terjadi antara dua muatan yang sejenis.

- Besarnya gaya listrik dijelaskan melalui hukum Coulomb yang berbunyi: “Gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan istrik adalah berbanding lurus (sebanding) dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut:”
Hukum Coloumb dirumuskan sebagai berikut:

Rishnanada pada teori dasar kemagnetan